Sunday, January 12, 2014

eBook Review: Splintered by A.G. Howard






Sinopsis:
This stunning debut captures the grotesque madness of a mystical under-land, as well as a girl’s pangs of first love and independence. Alyssa Gardner hears the whispers of bugs and flowers—precisely the affliction that landed her mother in a mental hospital years before. This family curse stretches back to her ancestor Alice Liddell, the real-life inspiration for Lewis Carroll’s Alice’s Adventures in Wonderland. Alyssa might be crazy, but she manages to keep it together. For now.

When her mother’s mental health takes a turn for the worse, Alyssa learns that what she thought was fiction is based in terrifying reality. The real Wonderland is a place far darker and more twisted than Lewis Carroll ever let on. There, Alyssa must pass a series of tests, including draining an ocean of Alice’s tears, waking the slumbering tea party, and subduing a vicious bandersnatch, to fix Alice’s mistakes and save her family. She must also decide whom to trust: Jeb, her gorgeous best friend and secret crush, or the sexy but suspicious Morpheus, her guide through Wonderland, who may have dark motives of his own.
***
Alyssa Victoria Gardner adalah keturunan dari Alice Liddell seorang wanita yang pernah mengunjungi Wonderland, sebuah negeri ajaib seperti yang diceritakan pada novel karya Lewis Carroll, semasa kanak-kanaknya. Alyssa sendiri memiliki sebuah kemampuan yang sangat ajaib dan sedikit gila. Dia bisa berbicara dengan serangga dan tumbuhan, terutama bunga. Namun, kemampuan tersebut ternyata adalah sebuah kutukan yang harus ditanggung oleh seluruh keturunan perempuan dari Alice Liddell. Selain Alyssa ibunya yang bernama bernama Alison juga memiliki kemampuan yang sama seperti dirinya, yaitu berbicara dengan serangga dan bunga. Sayangnya, kondisi Alison sangat tak terkendali sehingga dia harus dirawat di sebuah rumah sakit jiwa.

Berawal dari kondisi ibunya dan beberapa kejadian aneh berupa mimpi yang datang dari Wonderland, Alyssa mendapat sebuah petunjuk yang bisa menyelamatkan ibunya dan mematahkan kutukan keturunan Alice Liddell. Namun syaratnya, Alyssa harus mengunjungi Wonderland dengan melewati lubang kelinci yang ada di London. Petualangan Alyssa pun dimulai. Bersama dengan sahabat sekaligus cowok yang ditaksirnya sejak lama, Jeb, Alyssa mengunjungi setiap sudut di Wonderland untuk memecahkan teka-teki dengan tujuan mematahkan kutukan yang menimpa keturunan perempuan dari Alice Liddell, termasuk dia dan ibunya.

Selain dibantu oleh Jeb, Alyssa juga dibantu oleh Morpheus yang berwujud setengah manusia setengah ngengat. Namun, ternyata dibalik semua tantangan yang harus dia hadapi, ada niat lain yang dipendam oleh Morpheus akan kehadiran Alyssa di Wonderland. Sebagai konsekuensinya Alyssa tak punya pilihan lain. Ia terpaksa harus mengorbankan kawan-kawannya bahkan untuk sesuatu hal yang tidak dia mengerti. Alyssa pun terancam tidak bisa kembali pulang ke rumahnya seperti sedia kala karena Wonderland disini tidak seperti apa yang tertulis dalam novel Alice's Adventures in Wonderland. Lebih-lebih, Alyssa harus menghadapi situasi yang semakin rumit berkaitan dengan rahasia besar yang mengalir di dalam darahnya sebagai keturunan dari Alice Liddell.
~o~

Splintered adalah novel debut dari Anita G. Howard atau A.G. Howard. Novel ini merupakan sebuah novel retelling dari novel legendaris Alice's Adventures in Wonderland karya Lewis Caroll. Tapi kalau saya boleh menyimpulkan, novel ini merupakan kelanjutan dari kisah Alice di Wonderland dengan menampilkan keturunan Alice sebagai tokoh utama. Kehadiran novel ini juga sedikit banyak menjawab beberapa hal menarik seperti kemana perginya Queen Red ketika diasingkan? Apa yang terjadi selanjutnya dengan Mad Hatter dan kawan-kawannya serta Queen Ivory? Hanya saja novel ini hadir dengan setting yang lebih modern dan karakter yang lebih kuat. Secara garis besar novel ini masih terfokus pada petualangan menegangkan seorang gadis di Wonderland, sebuah negeri antah berantah yang dipenuhi dengan makhluk-makhluk aneh.

Karakter utama dalam novel ini adalah Alyssa yang merupakan keturunan dari Alice Liddell yang disebut-sebut mendapat kutukan dari Wonderland. Alyssa sendiri digambarkan sebagai seorang gadis belia yang mungkin usianya sudah lebih dari 15 tahun. Alyssa memiliki karakter yang kuat dalam novel ini dan sangat berpengaruh terhadap keseluruhan isi cerita. Selain Alyssa ada juga karakter lain yang sangat penting yakni Morpheus. Morpheus digambarkan sebagai pribadi yang misterius, egois, sulit untuk ditebak, penuh obsesi, dan sedikit licik. Dialah yang menjadi guide Alyssa di Wonderland. Hampir segala sesuatu yang terjadi pada Alyssa di Wonderland adalah campur tangan dari Morpheus. Ada juga Jeb atau Jebediah Holt. Jeb dideskripsikan sebagai seorang pemuda yang tangguh, penuh tanggung jawab, dan sangat perhatian.
"Jeb is stable, strong, and genuine-my knight in shining armor. Morpheus is selfish, unreliable, and transcendent-chaos incarnate." (Alyssa, chapter Hush)
Selain karakter utama, ada banyak karakter pendukung yang masing-masing memiliki peran yang berbeda. Sayangnya tokoh Mad Hatter si pembuat topi tidak dibahas secara detail di sini. Karakter ini hanya muncul sekilas saja dan posisinya sebagai guide Alice tergantikan oleh Morpheus (yang dalam cerita asli Alice in Wonderland diperankan oleh Absolem/Absolum-si ulat biru). Dalam novel ini karakter seperti Queen Red dan Queen Ivory beserta ksatria-ksatrianya masih muncul namun tentunya dengan sifat dan deskripsi yang jauh berbeda.

Setting dari novel ini ada dua. Yang pertama ada di kehidupan Alyssa di sebuah kota kecil di Texas, USA. Sedangkan setting yang kedua tentu saja adalah Wonderland. Dalam novel karya A.G. Howard ini, Wonderland digambarkan dengan cukup baik. Banyak detail yang diungkapkan meskipun agak sedikit susah untuk dibayangkan. Jujur saja, saya belum pernah membaca versi asli novel Alice's Adventures in Wonderland. Saya cuma pernah menonton film Alice in Wonderland karya Tim Burton (2010)  yang juga merupakan sebuah "retelling" dan mendapat sedikit banyak gambaran tentang Wonderland dari situ.

Konflik yang disuguhkan dalam novel Splintered ini secara keseluruhan berhubungan dengan upaya Alyssa untuk mematahkan kutukan yang menimpa keturunan perempuan dari Alice Liddell, terutama dirinya dan ibunya. Kutukan tersebut membuat Alyssa dan ibunya memiliki ikatan dengan dunia ajaib bernama Wonderland. Sehingga, mau tidak mau Alyssa harus pergi ke Wonderland dan memperbaiki kesalahan-kesalahan Alice yang menyebabkan kutukan tersebut, termasuk merebut kembali pedang Vorpal yang dijaga oleh bandersnatch.
"To set your family free and reopen the portals back home, you must fix all the messes that caused Queen Red to be exiled and lose her crown: drain the ocean, return gloves and fan to the duchess, make peace with the clams and the tea party guests. Only you can break Red's Magic bonds." (Morpheus, chapter Curiouster & Curiouster)
Plot dari novel ini cukup menguras konsentrasi karena apa yang diceritakan jelas berbeda dari film Alice in Wonderland yang pernah saya tonton. Menurut saya, ada bagian dari novel ini yang alur/plotnya sangat mudah untuk diikuti. Namun, ketika saya sudah mulai menikmati alurnya, tiba-tiba saja muncul semacam distraksi yang cukup membuyarkan fokus saya. Ada bagian yang melompat-lompat menurut saya, jadi sedikit membingungkan. Selain itu, ada banyak surprise yang jelas berbeda dari novel karya Lewis Caroll. Saya sih berharap kalau nanti novel Splintered diterbitkan dalam versi Bahasa Indonesia, penerjemahnya mampu merangkai kata yang sekiranya mudah untuk dipahami. Okesip!!

Ending dari novel ini cukup sulit untuk ditebak bahkan sampai di chapter kedua dari terakhir. Hal ini menjadi poin yang sangat menarik dari novel Splintered ini. Biasanya kan ending dari beberapa novel mudah untuk ditebak, bahkan baru ditengah-tengah cerita, namun berbeda dengan novel debut A.G. Howard ini. Bahkan sebelum ending pun masih ada beberapa alur yang menjebak sehingga endingnya benar-benar sulit ditebak. Namun sayangnya, eksekusi dari akhir cerita itu sendiri kurang menggigit padahal saya berharap ada sesuatu yang menggantung atau mengundang rasa penasaran saya sehingga saya pengen buru-buru baca sekuelnya.

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Splintered versi asli (Bahasa Inggris) sedikit meliuk-liuk. Seperti yang saya katakan sebelumnya, ada beberapa bagian dari novel ini yang membuyarkan fokus saya, terutama karena kendala plot dan gaya bahasa yang cenderung tidak mudah dipahami. Mungkin saya perlu banyak referensi buku atau novel dengan gaya bahasa yang levelnya lebih tinggi. Iya, saya akui saya kebanyakan baca novel yang berbahasa ringan, LOL! Bahkan saking rumit dan meliuk-liuknya gaya bahasa yang digunakan, saya sampai membutuhkan waktu lebih dari 1 minggu untuk melahap habis novel ini sampai chapter terakhir, fiuhh!!

Over all, novel ini merupakan sebuah novel fairy tale retelling yang berkualitas dari segi cerita yang penuh kejutan (bahkan diluar ekspektasi saya). Namun sayangnya, ada beberapa bagian yang sulit untuk dipahami. Selain karena setting dan pendeskripsiannya yang sulit diimajinasikan bahkan sulit untuk diterima nalar, gaya bahasa yang digunakan juga sedikit rumit untuk dipahami. Bahkan, ada beberapa readers yang merasa terkecoh dengan desain sampul yang begitu menawan. Eh, saya juga begitu kok. Saya memilih untuk membaca novel ini karena desain sampulnya yang sangat menarik, LOL! Untuk pembaca yang suka dengan petualangan dan suka dengan novel Alice's Adventures in Wonderland, silakan baca novel ini sebagai salah satu referensi yang menarik untuk menggenapi kisah-kisah Alice sebelumnya.

Spoiler alert!
Ini dia cover dari novel sekuel Splintered:
FYI, itu yang di dalam cover adalah foto dari A.G. Howard sendiri lho :))

Keterangan Buku
Judul: Splintered
Pengarang: A.G. Howard
Penerbit: Amulet Books
Cover: eBook Version (English)
Cetakan: I/January 2013
Tebal: 384hlm
ISBN: 978-1-6131-2379-9
Genre: Young-Adult Fiction, Fantasy, Supernatural

My rating: 3 out of 5 crowns






~Happy Reading~
xoxoxo


1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Flag Counter

The Goodreads Activities