Saturday, May 17, 2014

Book Review: A Dash of Magic (The Bliss Bakery Trilogy #2) by Kathryn Littlewood


Judul: A Dash of Magic (The Bliss Bakery Trilogy #2)
Pengarang: Kathryn Littlewood
Penerjemah:Sujatrini Liza
Penerbit: Nourabooks
Edisi: I/Bahasa Indonesia
Diterbitkan pada: Agustus 2013
Jumlah Halaman: 312
ISBN: 978-9-794-33811-7
Genre: Fiksi remaja, sihir, keluarga




Sinopsis:
Rosemary Bliss rela melakukan apa pun untuk mendapatkan kembali Buku Resep ajaib milik keluarganya. Maka, dia menerima tantangan Bibi Lily untuk mengikuti kompetisi masak internasional di Paris. Jika Rose menang, Bibi Lily akan mengembalikan bukunya. Jika tidak, maka buku itu akan hilang selamanya. Didampingi keluarganya, kakek buyutnya, seekor kucing sarkastik, dan tikus Prancis, Rose berjuang demi menciptakan masakan spesial yang bisa membuatnya jadi pemenang. Bersama Ty dan Sage, Rose pun berkeliling Paris demi mendapatkan bahan-bahan ajaib: Rahasia Senyum Monalisa, Dentang Lonceng Notre Dame, Bisikan Kekasih, sampai Hujan Murni dari Puncak Eiffel.

Rose benar-benar tidak boleh kehilangan Bliss Cookery Booke untuk kedua kalinya!
***
Setelah mengetahui jika Bliss Cookery Booke menghilang dari tempat penyimpanannya, keluarga Bliss dan bahkan seisi kota Calamity Falls mengalami kelesuan. Tidak ada lagi kue ajaib yang dijual oleh keluarga Bliss. Takut jika kondisi tersebut semakin buruk, Rosemary Bliss dan keluarganya pun menemui Bibi Lily dengan rencana untuk menantangnya mengikuti kompetisi masak di Paris. Siapapun yang menang berhak untuk menyimpan dan menggunakan Booke.

Sayangnya, kompetisi internasional pembuat kue tersebut tidak semudah yang Rose bayangkan. Selain berkompetisi dengan Bibi Lily, Rose juga mau tak mau harus berkompetisi dengan peserta yang lain, yang berasal dari berbagai negara dengan beragam keahlian. Belum lagi, permintaan juri di kompetisi tergolong aneh-aneh dan tidak masuk akal. 

Rose dan Ty yang berada dalam satu tim harus berjuang mati-matian untuk menemukan bahan-bahan rahasia yang tidak ada di pantri untuk menyempurnakan makanan yang mereka buat. Dan tentu saja untuk mengalahkan masakan Bibi Lily dengan Bahan Sihir Lily yang berbahaya. Namun sesungguhnya kompetisi itu terlalu berat untuk anak perempuan seperti Rose. Bahan Sihir Lily hampir tidak bisa dikalahkan oleh apapun!
~o~
A Dash of Magic adalah buku kedua dari trilogi The Bliss Bakery karya Kathryn Littlewood. Sama seperti buku pertama, buku kedua ini begitu menggoda untuk dibaca. Dan kalau boleh jujur, isi cerita dari buku kedua tentu saja lebih seru, menegangkan, dan menggemaskan daripada buku yang pertama.

Karakter utama dalam novel ini masih sama dengan karakter yang muncul di buku pertama, yakni Rosemary Bliss (Rose), Thyme Bliss (Ty), Sage Bliss (Sage), Parsley Bliss (Leigh), dan tentu saja Bibi Lily Le Fay. Namun berbeda dengan buku pertama, disini ada beberapa tambahan karakter seperti Kakek buyut Balthazar, Gus si Kucing, dan Jacques si Tikus.

Setting tempat yang digunakan adalah Paris, Perancis dimana kompetisi masak internasional Gala des Gateaux Grands diadakan. Berkenaan dengan setting tempat, buku ini cukup banyak mengeksplor tempat-tempat strategis di Perancis, seperti Katedral Notre Dame, Menara Eiffel, dan masih banyak lainnya. Sedangkan untuk setting waktu adalah masa kini.

Konflik utama dalam novel ini adalah konflik interpersonal antara Rose dengan Bibi Lily dimana Rose yang merasa bertanggung jawab atas dicurinya Bliss Cookery Booke ingin mengambil kembali buku resep rahasia keluarganya dengan cara yang paling adil. Selain berkonflik dengan tokoh lain, Rose juga memiliki konflik dengan dirinya sendiri dimana dia merasa rendah diri akan kemampuannya dalam membuat kue yang masih pas-pasan jika dibandingkan dengan Bibi Lily.

Plot atau alur cerita yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Sama seperti novel pertama Kathryn (Bliss), novel kedua ini juga sangat mudah untuk dipahami dan diikuti. Ending dari novel ini juga menarik, dan menurut saya ending dari A Dash of Magic lebih baik dan menarik dibandingkan dengan ending dari buku pertama trilogi The Bliss Bakery.

Secara pribadi saya menyukai buku ini. Buku ini berisi banyak hal yang menyenangkan terutama tentang kegiatan dan resep-resep kue dan kudapan ringan lainnya yang menurut saya ajaib. Bahkan saya sempat ingin mencoba beberapa resep yang tertulis disitu karena membayangkan bentuk jadi kue atau roti yang bisa dibuat dengan resep-resep tersebut. Hmmm, yummmy!!! Lebih-lebih banyak bagian dari buku ini yang lucu dan konyol hingga membuat saya terkikik.

Namun sayangnya masih ada hal yang mengganjal di hati saya, yakni karena terjemahannya terkesan kaku. Saya lebih menyukai gaya terjemahan buku pertama (Bliss) dibandingkan dengan buku kedua yang satu ini. Selain itu, ada beberapa salah ketik/typo dan ada beberapa bagian yang sepertinya entah belum tersentuh editing atau bagaimana. Agak kurang nyaman saja jadinya. Selain itu, menurut saya ukuran font yang digunakan dalam tulisan resep (yang berbeda dari font bacaan) terlalu kecil. Pemilihan font nya sudah sesuai namun ukurannya yang sedikit menyusahkan mata untuk membaca dan membuat saya kurang nyaman saja.

Kutipan yang saya suka:
"Tak ada ketenaran atau pujian yang sepadan dengan kehilangan cinta keluarga." (Hal.12)
"Dan kau tahu? Semua akan berubah menjadi istimewa dengan caranya sendiri saat kau membutuhkannya." ~ Balthazar (Hal. 257)
"Namun masih ada matahari, awan, dan puncak-puncak pohon. Selalu ada sesuatu yang bisa diharapkan." (Hal. 260)
"Yah, kau harus terus melakukannya, sekalipun setelah mengalami kegagalan. Tapi, melakukannya akan jauh lebih mudah jika kau memiliki keluarga yang percaya padamu." ~ Rose (Hal. 280)


Rating: 4 dari 5 mahkota







~Happy Reading~
xoxoxo

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Flag Counter

The Goodreads Activities