Monday, December 9, 2013

Book Review: Confessions of an Ugly Stepsister by Gregory Maguire


Judul: Confessions of an Ugly Stepsister
Judul Asli: Confessions of an Ugly Stepsister
Pengarang: Gregory Maguire
Penerbit: Atria
Cetakan: I/April 2013
Penerjemah: Khairi Rumantati
Tebal: 442hlm
ISBN: 978-979-024-500-6
Genre: Novel (young-adult)


Sinopsis: 
“Letakkan dua gadis di balik kegelapan, yaitu tempat mereka semestinya, dan biarkan cahaya menyirami gadis yang ketiga. Bunga tulip kami, Clara kami.”

Kita sering mendengar kisah Cinderella, gadis cantik yang dipaksa menjadi budak oleh ibu tirinya. Namun, bagaimana dengan sang kakak tiri, sepasang gadis buruk rupa yang terasing oleh ketenaran adik tiri mereka yang cantik? Takdir seperti apa bagi mereka yang tak tersentuh keindahan … dan apa kutukan yang mengiringi keelokan Cinderella?


Berlatar di Belanda pada abad ketujuh belas, Confessions of an Ugly Stepsister adalah novel menarik yang merupakan penafsiran baru atas kisah Cinderella dengan tokoh-tokoh yang berbeda. Novel memikat ini bercerita tentang kecantikan, pengkhianatan, cinta, dan ilusi yang mengingatkan kita bahwa kebohongan pasti akan terungkap dan cinta bisa bersemi di tempat yang paling tak terduga.
***
Iris dan Ruth adalah dua orang kakak beradik putri Margarethe yang merupakan pelarian dari daerah asalnya di Inggris. Mereka kemudian menuju Belanda, negara dimana leluhur Margarethe dulu tinggal. Iris dan Ruth bukanlah dua orang gadis yang rupawan. Wajah dan perawakan mereka cenderung tidak menarik. Iris berbadan kurus dan tidak menarik sedangkan Ruth kakaknya berbadan sebesar lembu dan agak sedikit "terbelakang". Selama di Belanda, Margarethe dan kedua putrinya ditampung oleh seorang seniman tua bernama Master Schoonmaker. Master adalah seorang pelukis dan Iris menyukai apa yang Master lakukan. Ia pun memberanikan diri menjadi murid Master. Selain Iris, Master juga memiliki murid lain bernama Caspar, seorang pemuda yang diam-diam dikagumi oleh Iris. Iris memang tidak cantik, tapi tak ada salahnya kalau dia mengaggumi seorang pemuda.

Di sisi lain di kota, tinggal seorang saudagar kaya raya bernama Cornelius van den Meer. Cornelius sendiri tinggal bersama istri dan anaknya yang cantik bernama Clara. Awal mula perjumpaan Clara dengan Iris dan Ruth adalah pertemuan tidak sengaja di tepi jendela rumah Clara. Clara memang cantik bagaikan bunga tulip, tapi sayangnya orang tua Clara mengurung dirinya di dalam rumah. Clara diketahui adalah seorang changeling, anak yang ditukar oleh makhluk halus, karena dia pernah hilang sewaktu kecil. 
"Karena hanya inilah dunia yang kumiliki. Dunia luas ibarat racun bagi seorang changeling; aku akan mati. Jadi, aku disimpan, demi kesehatan dan kebaikanku sendiri: di rumah penjara yang indah ini, dengan ruangan luar dan kecil yang ada di sampingnya." (hal.116)
Singkat cerita, setelah mengetahui siapa Cornelius van den Meer dari Master, Margarethe bermaksud untuk tinggal di rumahnya untuk menjadi pelayan rumah tangga, tentu saja bersama Iris dan Ruth. Iris bisa mengajari Clara bahasa Inggris dan Ruth juga tidak terlalu merepotkan. Hasilnya, Margarethe di terima dengan baik di rumah van den Meer karena pada saat itu ibu Clara, Henrika, sedang mengandung anak kedua dan membutuhkan banyak bantuan untuk mengurus rumah, suaminya, dan putrinya Clara. Suatu hari, secara mendadak Margarethe mendapati ibunda Clara dalam keadaan sekarat. Dia kemudian meninggal bersama bayinya. Van den Meer terpuruk, bisnisnya hampir jatuh. Margarethe pun tak lama akhirnya menjadi istrinya, menggantikan ibunda Clara yang telah tiada. 

Clara bukan lagi Clara yang dulu, yang selalu dimanja dan terlindungi. Clara, Iris, dan Ruth sekarang sama, meskipun keduanya jelas berbeda secara fisik alamiahnya. Clara kini menjadi gadis abu (Cinderella) yang terbaikan. Clara yang dulu bisa mengenakan pakaian indah ke pesta sekarang harus dibantu oleh kedua saudari tirinya untuk menyamar agar bisa mendatangi pesta dansa tanpa ketahuan oleh ibu tirinya. Dan hari itu, malam itu, menjadi malam penghakiman. Sebuah kejadian yang dahsyat terjadi di tempat sebuah pesta dansa yang digelar mewah untuk menyambut kedatangan salah satu bangsawan ke kota tempat mereka tinggal. Satu demi satu rahasia di dalam rumah van den Meer pun terkuak. Ada kematian yang tak terhindarkan. Ada kebohongan besar yang menyelinap di setiap sisi rumah van den Meer bagaikan imp yang licik. Dan yang lebih tak terduga, si pengungkap rahasia itu sendiri adalah salah satu dari gadis buruk rupa yang terabaikan.
"Sebuah mata akan membantunya mencintai dunia ini dengan lebih baik, dan bukankah itu alasan kita hidup? (hal.68)

"Kenapa dia tidak boleh mengatur dunia sesuai keinginannya? Bukankah kita semua akan melakukannya, kalau kita bisa?" (hal.294)
~o~

Novel yang penuh intrik! Itu ungkapan saya bahkan sebelum selesai membacanya. Novel re-telling karya Gregory Maguire ini benar-benar menampilkan sisi lain dari dongeng legendaris Cinderella. Saya jadi membayangkan bila cerita dalam novel ini diangkat sebagai sekuel dari kisah Cinderella itu sendiri, pasti akan sangat menarik. Namun sayangnya, sebagian alur cerita dari novel ini mudah ditebak dan ceritanya agak sedikit berputar-putar. Untungnya, ending dari novel ini dikemas dengan begitu apik dan menyentuh, meskipun tidak dengan twist yang mampu membuat saya menggelengkan kepala sembari bedecak kagum.

O ya, saya sempat search di Youtube sesaat setelah membeli novel ini. Saya membeli novel ini pada akhir bulan Agustus. Biasanya saya akan mencari ulasan "Book Trailer" di Youtube sebagai referensi sebelum membaca. Ketika mencari di Youtube dengan kata kunci Confessions of an Ugly Stepsister muncul beberapa video yang ternyata adalah film pendek yang diadaptasi dari novel ini (yang pertama kali terbit pada tahun 1999). Namun cerita dalam film tersebut agak sedikit berbeda, justru lebih menekankan romansa antara Iris dengan Caspar yang tidak begitu eksplisit diceritakan di dalam novel itu sendiri. Bagi yang penasaran dan penyuka aktor ganteng Mathew Goode silakan lihat filmnya disini.

Bagi kamu yang suka dengan buku-buku dengan setting Eropa kuno, saya cukup merekomendasikan novel ini. Saya mendapat sedikit bayangan tentang settingnya dan jalan-jalan sempit khas Belanda tempo dulu justru dari film Les Miserables (versi tahun 1998 *kalau tidak salah) yang sebenarnya bersetting di Perancis. Saya menduga kalau novel versi bahasa Inggrisnya pasti penuh dengan istilah-istilah ala novel tempo dulu yang mengasyikkan untuk dibaca dan dipelajari.

My rating: 4 out of 5 crowns






~Happy Reading~
xoxoxo


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Flag Counter

The Goodreads Activities